January 2016

Lima Kunci Sukses Kebahagiaan Hakiki

Posted by Unknown Saturday, January 9, 2016 0 comments
 Kunci sukses kebahagiaan




Untuk hidup bahagia dibutuhkan TOTALITAS dalam ibadah dengan KUALITAS yang baik dan dibutuhkan LOYALITAS serta KAPASITAS yang menjadikan REALITAS dalam kehiduapn sehari-hari untuk menuju kehidupan kampung akhirat.

Konsep kehidupan bahagia adalah hal yang paling didambakan setiap manusia. Siapa manusia yang tidak ingin bahagia dalam hidupnya? Tentu tidak ada. Walaupun berbagai macam defenisi bahagia menurut masing-masing individu, ada yang mendefinisikan bahagia dengan banyaknya teman, sebagian yang lain bahagia karena banyaknya harta, ada juga yang lainnya bahagia dengan tahta, bahkan ada juga yang bahagia dengan penderitaan orang lain. Bermacam-macam kebahagian yang dirasakan manusia hanyalah sebatas kebahagiaan dunia semata. Karena sesungguhnya kebahagian yang hakiki adalah melakukan ibadah pada Allah ﷻ semata.

Dalam kesempatan kali ini saya akan merangkumkan kebahagian dari lima kata kunci yankni TOTALITAS, KUALITAS, LOYALITAS, KAPASITAS, dan REALITAS. untuk mencapai kebahagian dalam menjalankan ibadah kepada Allah ﷻ agar kebahagiaan itu benar-benar dirasakan apabila lima kata kunci tersebut dapat terpenuhi.

Totalitas, mungkin selama ini kita selalu menyaksikan betapa orang-orang kafir ataupun orang-orang muslim yang melakukan maksiat kepada Allah ﷻ akan tetapi hidup mereka tetap nyaman-nyaman saja, bahagia-bahagia saja, bahkan mereka sangat menikmati kehidupannya. Apa penyebabnya? Tentunya mereka melakukan itu dengan totalitas artinya mereka memang sangat menikmati kemaksiatan yang sedang dilakukannya. Jika orang-orang itu dapat dengan total melakukan kemaksiatan maka sudah sepatutnya kita dalam menjalankan ibadah kepada Allah ﷻ dengan total pula. Betapa nikmatnya ibada tanpa adanya keragu-raguan, tanpa ada rasa was-was syaitan. Caranya tentu saja kita harus siap dengan konsekuensi untuk meninggalkan segala hal yang dilarang oleh Allah ﷻ untuk menjalankan ibadah yang diwajibkan dan sunnah-sunnah rasulullah ﷺ.

Kualitas, dalam ibadah bukan hanya kuantitas yang diperhatikan dalam pelaksanaannya. Akan tetapi, kualitas lebih utama dalam menjalankannya. Kualitas dalam beribadah lebih penting untuk diperhatikan karena kerugian besar bagi orang-orang yang menjalankan ibadah terjadi karena tidak memperhatikan kualitas dalam menjalankannya. Tentunya untuk mengukur kualitas dalam ibadah patokannya secara dzahir dilihat dari dua aspek penting yakni iklas karena Allah ﷻ semata dan mengikuti sunnah rasulullah ﷺ. Dengan adanya keiklasan dalam menjalankan ibadah maka ibadah itu sudah tentu pasti diterima tanpa adanya rasa ingin dipuji oleh orang lain untuk melakukan ibadah. Maka sedikit apapun ibadah yang dilakukan hanya untuk mengaharap ridho Ilahi. 

Loyalitas, kebahagian yang ingin diraih tidak akan mungkin didapat tanpa adanya layalitas dalam diri. Hal ini memang berkaitan dengan keiklasan sebagaimana di atas telah diterangkan. Loyalitas yang dimaksud di sini adalah ibadah itu secara sempurna hanya untuk Allah segala yang dilakukan hanya untuk Allah. Dapat dikatakan dalam menjalankan ibadah hanyalah dari Allah, untuk Allah, dan semuanya karena Allah. Tidak ada ibadah-ibadah yang dilakukan selain untuk Allah ﷻ karena ibadah yang dilakukan semua harus untuk Allah ﷻ. Ibadah selain ibadah kepada Allah ﷻ tentunya akan tertolak dan lebih berbahaya karena akan menjadikan orang yang melakukan ibadah bukan karena Allah ﷻ akan terjatuh pada dosa besar yakni syirik. Na’uzubillah.

Kapasitas, sebagaimana sudah dijelaskan di atas bahwa ibadah bukanlah terlihat dari kuantitasnya saja. Kapasitas dalam beribadah sangat penting karena kebanyak dari kita ibadah itu kalau lagi semangat saja atau istilahnya angin-anginan saja dalam ibadah. Ada orang yang terkadang sanggup satu hari membaca Al-Qur’an satu atau bahkan tiga puluh juz. Akan tetapi, tiga bulan ia tidak pernah membaca lagi. Ibadah yang paling baik bukanlah yang paling banyak akan tetapi yang paling sering. Walaupun hanya membaca Al-Qur’an satu lembar akan tetapi rutin setiap hari membacanya lebih baik dibandingkan contoh yang pertama. Semoga Allah ﷻ menjaga ibadah kita setiap hari.

Realitas, ibadah bukanlah angan-angan ibadah sebuah relatias yang kita realisasiakn dari sebuah perbuatan untuk menjalankan perintah Allah ﷻ. Banyak dari kita hanya berangan-angan untuk melakukan ibada akan tetapi tidak pernah merealisasikannya dalam sebuah perbuatan. Sehingga, beberapa golongan tertentu melakukan penyimpangan dalam melakukan ibadah kepada Allah ﷻ dengan berpendapat bahwa ibadah kepada Allah hanya sekedar mengingat saja. Tentulah hal tersebut merupakan pemikiran yang sangat menyimpangan dari ajaran yang telah diwahyukan dari Allah ﷻ kepada manusia terbaik rasulullah ﷺ. Semoga kebahagiaan hakiki benar-benar kita raih dalam mihrab-Nya.

Baca Selengkapnya...