2015

Do'a Rindu Ku Kepada Rasulullah ﷺ

Posted by Unknown Monday, December 21, 2015 0 comments
 Rindu Rasulullah


Do'a kerinduan ku kepada Rasulullah ﷺ

Bait-bait kerinduan pada majelis di mana tidak adalagi kata-kata yang sia-sia, tidak akan ada lagi candaan yang tak berguna dan menyinggung perasaan yang lain. Tak akan terdengar lagi cerita dusta yang menyesatkan pandangan. Pastilah mata tak akan pernah mengantuk, pastilah saat duduk bersama dalam majelis sudah tak akan ada keinginan untuk bangkit meninggalkan majelis. 

Tak salah jika Nabi Muhammad ﷺ yang mulia telah mengamanatkan dalam sabda-Nya yang maknaknya kurang lebih sebagai umatnya haruslah terbiasa berkumpul dengan orang-orang berilmu. Mungkin salah satu hikmah yang dapat saya simpulkan pada diri pribadi ini adalah betapa hebatnya orang-orang berilmu. Itulah yang saya rasakan betapa saya sangat merasa nyaman duduk di antara orang-orang yang berilmu. Hal tersebutlah yang membuat kerinduan ini kepada manusia sempurna utusan Allah ﷻ penutup segala Nabi semakin bergejolak untuk segera terwujud.

Mengapa tidak, membayangkan berada di antara manusia-manusia yang hanya mempunyai ilmu yang belum seberapa dibandingkan oleh Nabi saja hati ini sudah merasa tenang, mata ini seolah berkaca-kaca ingin menumpahkan airmata. Apalagi jika membayangkan dapat duduk dalam satu majelis dengan seseorang yang mampu merubah peradaban dunia, yang telah berhasil menta’lim para sahabat-Nya, yang nama-Nya sampai sekarang tetap harum di tengah-tengah kejahiliyahan masa silam, dan telah mampu menyempurnakan agama Allah secara kaffah

Rindu ini menggila, mengapa tidak! Mendengarkan kisah-kisah para sahabat sayidina Bilal yang sangat mencintai Rasulullah sampai pergi meninggalkan kota Medinah hanya untuk melupakan kenangan dan menghilangan kesedihan saat kepergian Rasulullah. Sudah dapat dibayangkan betapa indahnya kenangan hidup bersama manusia pilihan Allah ﷻ untuk memperbaiki ahklak manusia. Sehingga para sahabat merasa sangat terpukul atas kepergian rasulullah. 

Rindu ini semakin ingin diwujudkan, mengapa tidak! Risalah-risalahNya dalam sabda yang selama ini terbaca dan terdengar seolah menjadi candu dalam kehiduapan yang merasuki jiwa yang lemah ini. Ingin rasanya mata ini memandangya tanpa berkedip lagi, ingin rasa nya hidung ini terus menghirup aroma harum tubuh-Nya, ingin rasanya telingga ini untuk terus mendegar kata-kataNya, dan ingin rasanya mulut ini untuk terus dapat berbincang dengan-Nya tanpa henti. 

Ya Allah kerinduan ini tak dapat terbendung, hanya do’a dan airmata yang mengiring setiap hari untuk terus mengingat-Nya. Dialah manusia terbaik yang telah Allah turunkan ke bumi, embun penyejuk di tengah gersangnya padang pasir. Pelita di gulitanya malam yang tak berbintang, dan dialah satu-satunya Nabi yang diutus untuk seluruh alam. Ya Allah izinkanlah hamba yang hina ini untuk terus dapat mengingat Mu ya Allah dan kumpulkanlah kelak hamba dengan Rasulullah ﷺ dalam satu majelis di hari keabadian kelak. Pertemukan hamba dengan-Nya tanpa kemarahan. Izinkan hamba kembali pada Mu dengan membawa taubat dan kebaikan agar Engkau ridhoi hamba untuk bertemu dengan manusia sempurna yang terus memupuk kerinduan dalam palung jiwa hamba ini. 

Ya Allah izinkan hamba yang lemah ini untuk menjemput takdir baik yang engkau berikan. Seiring waktu bergulir, di tengah banyaknya kemungkaran yang terus mermunculan jagalah hati hamba untuk terus terpaut pada kebaikan dari Mu ya Allah.

Baca Selengkapnya...

Peran Cinta dalam Pernikahan

Posted by Unknown Thursday, December 3, 2015 0 comments
Peran Cinta dalam Pernikahan


Cinta saja tak cukup untuk membangun sebuah keluarga. Lebih dari itu perlu adanya komitmen antara kedua pasangan. Harus saling menutupi kesalahan satu sama lain. Dan harus menghilangkan ke-egoisan (dikutip dari cerpen islami dalam majalah dakwah islami cahaya nabawy edisi 143 Muharram 1437 H / November 2015. Hal : 81).

Pernikahan sejatinya merupakan landasan penyempurna agama, sebagaimana yang telah dikabarkan oleh manusia sempurna tauladan sepanjang masa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam dalam sabda-Nya yang artinya kurang lebih sebagai berikut :

“Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya.” (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 625)
\
Terlepas dari hadits di atas, pernikahan yang akan dibina haruslah dilandasi atas dasar cinta diantara kedua pasangan yang akan membina mahligai pernikahan. Karena cinta adalah karunia Allah yang mengikat dua hati manusia untuk menjadikan kecenderungan dalam memiliki satu dengan yang lainnya.

Akan tetapi, lebih dari itu bukan hanya cinta yang menjadi landasan setiap pasangan yang akan mengarungi lautan cinta kasih dalam ikatan pernikahan. Ikatan janji suci yang telah terucap di depan wali dan saksi. Hal paling terpenting adalah sebuah komitmen dalam merangkai cinta kasih dalam samudera mahligai rumah tangga yang akan dibina.

Karena sejatinya cinta hanyalah bayang-bayang ilusi dari abstraksi keberadaan yang tak terdefinisi. Cinta hanya hiasan semata sebagai bumbu-bumbu dalam sebuah ikatan suci yang telah disematkan dalam ikrar. Untuk mengarungi lautan kasih dalam sebuah ikatan suci dibutuhkan komitmen dari masing-masing pasangan yang telah melabuhkan hatinya di muara kasih.

Saling mengerti tentang keadaan satu dengan yang lainnya. Memahami dengan sepenuh hati kekurangan satu dengan yang lainnya. Bersedia tanpa syarat untuk membuang jauh keegoisan diantara pribadi-pribadi yang ingin menyatukan dua hati. Mulailai mencintai, mengasihi, saling pengertian, dan saling memahami. Bahkan marah sekalipun semuanya karena Allah. Hubungan yang dilandasi atas dasar cinta karena Allah maka yakinlah komitmen itu tidak akan luntur ketika nantinya telah hadir kejenuhan-kejenuhan di tengah-tengah perjalanan menuju ridho ilahi.

Muhammad Suherman Shah, S.Sos

Baca Selengkapnya...

Jangan Lelah Mencerdaskan Walau tanpa Balasan

Posted by Unknown Friday, November 27, 2015 0 comments
 Suherman Note for Teacher


Muhammad Suherman (26 November 2015) - Untuk guruku tercinta dan untuk diriku sendiri yang masih belajar menjadi seorang guru. kita tak pernah merasa diburu waktu, kita hanya ingin mencerdaskan bangsa dan menjadikan jiwa-jiwa bermartabat dimata dunia dan berakhlak karim di sisi Allah.
kemarin hanyalah momentum formalisasi sebenarnya setiap harinya merupakan hari bagi para pendidik.

Mentari terbenam di ufuk senja menyambut gulitanya malam yang sunyi kian mencekam. Menutup ruas-ruas pandangan di sela-sela keheningan, gulitanya malam menjadi selimut penantian esok yang telah menanti di batas subuh dengan sejuta pengaharapan akan semboyan-semboyan bernilai emas dari lantunan manis suara hati yang siap terlontarkan.

Pagi menyambut diiringi nyanyian merdu alam dengan kesejukannya yang menenangkan jiwa. Dentingan waktu yang terus berjalan menagajak beranjak dari tempat peristirahatan menuju tepat yang telah melahirkan para pejuang bangsa yang bermartabat, tempat yang memberikan ruang aspirasi dapat apresiasi tanpa adanya sekat-sekat kesukuan, kekuasaan, dan prestise kekayaan, tempat dimana janji-janji suci diikrarkan, dan di tempat itu juga ruang yang dipenuhi dengan rasa hormat atas prestasi dan peringatan atas ketidak disiplinan.

Di teras, tergantung besi tua yang menjadi pengingat kebahagian maupun ketidak sukaan. Pengingat bergantinya waktu, pengingat bahwa hidup telah ditentukan dan tak bisa diubah sesuka hati dengan kemauan sendiri.

Perjuangan untuk menjadi pendidik yang menjadi tauladan yang baik tidaklah terbatas teori semata. Akan tetapi, budi pekerti sehari-hari menjadi evaluasi bagi pecontoh. Bukan perkara mudah juga menjadi pribadi yang benar-benar bersaja, dengan berbagai problematika yang melanda diri. Berpisah dengan keluarga, kapabilitas dari otoritas ruang pribadi harus diminoritaskan. Demi mengasah generasi bangsa yang bukan siapa-siapa dan harus mengayomi seolah anak sendiri.

Walau semua pengorbanan, pengabdian, dan ketulusan itu tanpa tanda jasa. Tetap saja layak gelar pahlwan disandangkan atas perbuatan yang mulia itu. Apresiasi itu akan terbukti dengan tidak melunturnya semua kenangan saat yang telah terdidik beranjak jauh dari tempat tujuan saat yang terdidik meninggalkan rumah-rumah huniannya. Karena nilai-nilai prasasti yang telah tertanam dalam jiwa dari pribadi sebagai pendidik yang mengajar sepenuh hati dan pengabdiannya untuk negeri tanpa pamrih.

Selamat hari guru nasional “jangan lelah mencerdaskan, walau tanpa balasan”.

Muhammad Suherman Shah, S.Sos

__________________

Keyword: hari guru Nasional‬, ‪‎bangga jadi Guru,‬ mengajar sepenuh hati‬, ‎mengabdi untuk negeri,‬ bertakwa pada Ilahi‬, diary Selfie tour‬.

Baca Selengkapnya...

Wisuda Muhammad Suherman Shah

Posted by Unknown Tuesday, November 24, 2015 0 comments


Persembahan cinta untuk bunda ‪#‎wisuda‬ ‪#‎akhirnya‬ ‪#‎cie‬-cie pada waktunya ‪#‎diarySelfietour
Persembahan untuk ibu ku tercinta yang sangat bercita-cita anaknya menjadi sarjana. Ceritanya begitu panjang jika harus dirincikan dari awal hingga akhirnya aku dapat mengenakan baju toga kebanggaan setiap mahasiswa yang menuntut ilmu di perguruan tinggi. Tidak sedikit yang berujung tragis hanya demi gelar dan selebrasi di hari bersejarah ini. Tidak sedikit juga yang menacari-cari jalan pintas hanya untuk moment selebrasi di puncak acara. Hanya demi sebuah status baru dengan pretise yang lebih dari sebelumnya.

Aku bersyukur pada Allah yang maha kuasa, pencapaian ini begitu bermakna. Berawal dari keterpakasaan, berjalan dengan berjuta hambatan, dan Alhamdulillah akhirnya berakhir dengan manisnya senyuman diiringi air mata kebahagiaan. Inilah yang sering terucap dari bisikan burung yang mengabarkan bahwa semuanya akan cie-cie pada waktunya. Akhirnya hari ini takdir telah membawaku pada momentum yang berharga ini hasil perjuangan dan doa orang tua yang selalu dan selalu tidak pernah merasa lelah dalam setiap detiknya. Itulah yang terus menguatkan dalam langkah demi langkah proses yang telah aku lalui.

Cinta ini setelah aku mencintai Allah dan rasul-Nya hanyalah ibuku, ibuku, dan ibuku. Maka kebahagiaan ini sangat layak dia yang merasakan sepenuhnya. Pencapaian ini cita-cita lama yang terwujud atas izin Allah. Bagi sebagian orang mungkin ini hanyalah hal yang sangat biasa atau sangat tidak bernilai. Akan tetapi, tidak bagi ku. Inilah takdir Allah yang sangat luar biasa diantara takdir-takdir keduniaan yang lain. Mengapa tidak, karena waktu telah membuktikannya dan keadaan juga merasakannya.

Sesuatu yang wow, di sinilah letak luar biasanya. Seorang janda tua yang serba kekurangan secara materi dari kaca mata manusiawi mampu menjadikan anak laki-lakinya mengenal dunia luar yang luas nan buas dan telah mengantarkan pada gelar sarjana muda di universitas ternama dengan gelar sarjana sosiologi. Yang jika dipikir dengan akal sehat sangatlah tidak mungkin hal ini terjadi jika bukan karena campur tangan Allah sang pemilik jagad raya.

Tidak pernah berharap banyak, dan bukan juga seorang pemimpi besar tentang hal keduniaan. Hanya punya satu cita-cita besar yang ingin diwujudkan yakni menjadikan diri ini pribadi yang lebih dan dapat bermanfaat untuk orang lain. Terimakasih untuk ibu ku tercinta semoga perjuangan mu mendapatkan balasan surga dari Allah, itulah balasan yang paling layak atas segala yang telah kau lakukan untuk aku anakmu.

Sebait lantunan untuk cinta kasih mu
“Aku sudah menangis, aku sudah tertawa semua tetap indah. Aku harus juara berdiri di sini tegar. Aku disini untuk bunda menangkan hati kalahkan dunia”.

Muhammad Suherman Shah, S.Sos

Baca Selengkapnya...

Yudisium Muhammad Suherman Shah

Posted by Unknown Thursday, November 19, 2015 0 comments
Yudisium Muhammad Suherman Shah
Sosiologi - Angkatan 2010 - Universitas Syiah Kuala




Akhirnya cie-cie pada waktunya juga ‪#‎diarySelfietour‬  ‪#‎sepatuISTIMEWA‬ ‪#‎YUDISIUM‬

Pepatah berkata bahwa sebagus-bagus sepatu ia pasti tetap di bawah terinjak-injak, dan seburuk-buruk topi ia tetap berada di kepala. Akan tetapi bagi ku semua sama saja tidak ada yang lebih mulia ataupun lebih hina. Segala benda yang ku punya mempunyai cerita tersendiri dalam sebuah pencapaian hidup keduniaan dan mudah-mudahan sampai pada kehidupan akhirat kelak. Salah satu sepatu yang sangat berharga yakni sepatu ku yang telah menemaniku selama perkuliahan yang telah aku persiapkan untuk moment kedunian yang special.

Telah beberapa kali sepatu ini terinjak oleh teman-teman diruang senat pengukuhan sebagai sarjana muda. Dan kini akhirnya siempunya yang mengenakannya sendiri diruang rapat senat terbuka sebagai pengukuhan gelar sarjana sosiologi. Sebenarnya bukan nilai dari sebuah sepatu yang tidak ada harganya tersebut. Akan tetapi, proses yang telah lalu berjalan menjadi saksi betapa perjuangan yang selama ini terasa begitu melelahkan dan sempurna. Suka, duka, tawa, dan air mata tidak lagi terhitung selama kurang lebih lima tahun menjalani studi.

Kehidupan yang benar-benar hidup akan dimulai, mulai hari ini 19 November 2015 ini kedewasaan harus benar-benar terpetik sehingga dapat dirasakan nikmatnya kehiduapan. Proses pendewasaan telah berjalan sekarang saatnya mematangkannya tanpa karbit untuk memikirkan kehidupan. Membahagiakan orang tua, memilih calon ibu untk anak-anak ku kelak dan berbagai rencana keduniaan yang lebih matang sebagai jalan menuju kehidupan yang kekal di akhirat kelak.

Baca Selengkapnya...

Eksplore Lamreh

Posted by Unknown Thursday, April 2, 2015 0 comments
         Eksplor wisata Lamreh.. sungguh karunia yang sangat luar biasa. tak satupun manusia sanggup dengan logikanya memikirkan bagaimana Allah yang maha kuasa menciptakan ini semua. dan hanya orang-orang yang berpikirlah mampu menerima kebenaran-Nya

















Baca Selengkapnya...

Indahnya Taubat*

Posted by Unknown Saturday, March 28, 2015 0 comments
Sahabatku yang dirahmati Allah, marilah seluruh jiwa dan raga ini senantiasa memuji ke-Esaan Allah yang selalu melimpahkan curahan rahmat serta kasih sayangnya kepada hamba-hamba ciptaan-Nya. Dan jangan kita pernah melupakan dan jangan pernah berhenti untuk terus bershalawat pada nabi Muhammad SAW. Nabi pencerah yang telah diutus, Nabi akhir zaman yang berhasil membawa peradaban besar pada seluruh aspek kehidupan, atas izin dan ridho Allah nabi besar muhammad  SAW telah membawa umatnya dari kungkungan jahiliyah kepada dunia islamiyah yang penuh dengan berkah.

Sahabatku, disadari atau tidak siapapun kita pasti pernah bersalah, kecil atau besar dosa-dosa itu tidak terlepas dari setiap hamba Allah. Karena nabi yang agung telah menyebutkan dalam sabdanya yang diriwayatkan oleh Anas Bin Malik ra yang artinya kurang lebih :
“setiap anak adam sering melakukan dosa dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah orang-orang yang bertaubat”. (HR. Ibnu Majah, No. 4251).

Maka dari itu dosa-dosa yang telah dan terlajur kita lakukan bukanlah untuk ditangisi dengan ratapan dan disesali tanpa makna sedikitpun. Akan tetapi, dosa-dosa yang telah terlanjur kita lakukan seharusnya dihapus dengan taubat sebenar-benar  taubat serta memperbaiki diri agar tidak lagi terjerumus pada kesalahan yang sama atau melakukan hal-hal yang serupa hanya demi kepuasan duniawi semata.

Tulisan singkat ini bukanlah untuk membahas secara mendalam cara-cara ataupun sayarat-syarat dalam bertaubat. Untuk masalah tersebut mungkin jika Allah berkehendak kita akan bahas lebih dalam di lain kesempatan ataupun kita kaji bersama orang yang lebih faham untuk urusan tersebut. Tulisan singkat ini hanya berfocus pada sebuah renungan bagi kita bersama betapa nikmat dan indahnya orang-orang yang berdosa kemudian ia bertaubat serta tetap istiqamah dalam taubatnya.

Hadits di awal telah menjelaskan bahwa tidak seorangpun anak adam yang tidak berdosa. Mengapa dosa ini sangat dekat dan sangat mudah kita lakukan? Jawabnya jelas sangat mudah, karena dosa itu tidak berbau dan membekas kecuali kesyirikan dan dosa-dosa besar yang sengaja dipamerkan. Dalam kondisi seperti apapun kita sebagai manusia sangat mudah untuk melakukan dosa. Di pasar, di kamar, di kantor bahkan di dalam majelis ilmupun kita dapat berbuat dosa yang tanpa kita sadari. Dari dosa kecil sampai dosa besar sekalipun. Dosa itu memang tidak berbau sehingga kita suka terlena dibuainya. Seandainya setiap melakukan dosa menimbulkan aroma busuk pada diri kita maka tidaklah saat ini kita akan saling berdekatan satu dengan yang lainnya.

Sungguh Allah maha sempurna keagungan-Nya,  segala yang telah Dia tetapkan mengandung hikmah yang begitu luar biasa di luar jangkauan logika kita sebagai manusia. Apapun itu termasuk dosa yang Allah takdirkan pada hamba-Nya, dengan dosa-dosa pastinya kita semakin memaknai betapa indahnya hidup ini. Betapa nikmatnya tetesan air mata di sepertiga malam saat kita berdo’a memohon ampunan atas segala dosa-dosa yang telah kita lakukan. Sungguh Allah memberikan kenikmatan tersendiri bagi para pendosa yang bertaubat seakan terlahir kembali setelah melakukan taubat.

Sahabtku, tunggu apalagi? Ayo segera bertaubat! Allah maha menerima taubat. Allah sangat senang dengan hamba-Nya yang bertaubat. Sebagaimana sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Abu Hamzah Anas Bin Malik Al Anshari, Pembantu Beliau yang berisi :
“sesungguhnya Allah itu begitu bergembira dengan taubat hamba-Nya melebihi kegembiraan seorang di atara kalian yang menemukan kembali untanya yang telah hilang di suatu tanah yang luas”. (HR. Bukhari, No. 3609 dan Muslim, No. 2747).
Ayo sahabatku, bergegaslah perbaiki diri, jadilah orang-orang yang berpikir, senantiasa memperbanyak ingatan akan penghenti kenikmatan dunia ini yakni kematian niscaya hati ini akan luluh. Orang-orang yang berakal adalah orang yang selalu mengintropeksi dirinya. Jangan pernah merasa diri ini paling benar kita lihat riwayat para rasul terdahulu walaupun mereka adalah utusan Allah yang telah maksum tetap melakukan kekeliruan karena hidup kita ini dibayangi oleh musuh yang nyata, yang telah berikrar pada Tuhannya untuk terus menyesatkan bani Adam. Maka jangan pernah terbuai, terus sebarkan amar ma’ruf nahi mungkar dan jaga diri kita ini dari gemuruhnya api neraka walau hanya dengan bersdekah sebiji kurma (Kutipan hadits).

Sekian dan terimakasih semoga bermanfaat!

*)telah disampaikan pada Kultum Bersama Mahasantri Dayah Dirassatul Ulya, Desa Baet. 




Baca Selengkapnya...

Menelusuri Kota Banda Aceh Model Kota Madani

Posted by Unknown Monday, March 16, 2015 0 comments

Banda Aceh adalah kota Madani yang telah berhasil menarik perhatian dunia. Kota kecil ini begitu banyak menyimpan kenangan sejarah yang mendunia. Sebuah kerajaan besar pernah berdiri kokoh pada masanya. Semua bangsa-bangsa di dunia tidak dapat menyembunyikan kekagumannya terhadap eksistensi keberadan kerajaan tersebut. Anggapan penjajah Aceh adalah daerah yang paling alot untuk dapat ditaklukan.

Era yang terus berkembang telah membawa peradaban besar bagi seluruh dunia, tidak terkecuali kota yang dulunya bernama Kuta Raja ini. Arus globalisasi di era modern telah mendorong sebuah perubahan besar. Akan tetapi kota Banda Aceh masih tetap kokoh dengan komitmen besar mengemban amanat seluruh rakyat dari sudut kota sampai pelosok desa untuk terus mempertahankan Syari’at Islam.

Kota yang bangkit dari keterpurukan akibat diluluh lantahkan oleh amukan gelombang dahsyat. Telah tersulap menjadi kota kecil nan bersahaja. Di setiap sudutnya begitu indah dan bermakna, syi’ar islam terus tersiar di rumah-rumah Allah dan keseluruh aspek kehidupan masyarakat.

Maka, tidak berlebihan rasanya kita sanjung kota kecil ini. Allah benar-benar masih menjaga marwahnya sebagai kota madani. Tidak perlu ada rasa takut saat berjalan sendirian walaupun di malam hari, karena tempat ini benar-benara aman dan nyaman bagi siapa saja. Allah benar-benar menjaga kesuciannya sebagai Serambi Mekkah. Adapun masalah-masalah yang muncul baik itu dalam kehidupan sosial hanyalah sebagai ujian dari Allah atas orang-orang yang beriman agar terus menyebarkan syiar islamiah, menegakkan yang haq dan mencegah yang bathil.

Hal tersebut harus benar-benar disyukuri, kita terlahir di negeri dengan Syari’at Islam namun tetap aman dan nyaman dari gangguan musuh. Di mana saat negara-negara islam lainnya yang senantiasa menjadi tujuan penyerangan dan pembantaian oleh kaum-kaum yang tidak pro dengan islam. Allah memberikan karunianya dengan nikmat kehidupan yang tiada tara ini telah sepatutnya kita menjalankan syari’at Allah dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunan Rasul-Nya.





Baca Selengkapnya...

Mengapa Kita Berputus Asa? Nikmat Allah itu Tiada Batas

Posted by Unknown Wednesday, March 11, 2015 0 comments

Sumber : Google
Sungguh sempurna kehidupan ini, telah diatur dalam sebuah pengaturan yang tiada tandingannya. Allah yang maha perkasa sebagai penyusun skenario sungguh tiada keraguan dalam mengimaninya. Tiada seorangpun yang akan mampu berpikir atas kedahsyatan penciptaan yang telah dibuat oleh Allah yang begitu megah. Alam yang terbentang luas, miliaran galaksi, beragam mahkluk serta segala yang telah dikabarkan pada manusia baik tampak maupun tidak dalam pandangan telah tercipta apik dalam koridornya.

Kenikmatan-kenikmatan yang telah sampai pada manusia sangatlah tak terbatas baik dalam segi jumlah maupun kualitasnya. Bahkan tidak akan sanggup bagi manusia yang mencoba-coba membuat tandingan atas-Nya. Akan tetapi, manusia terkadang lupa atas karunia yang begitu luasnya sehingga masuklah pada perangkap musuh-musuh Allah yang nyata dalam rongga-rongga dada dan membisikan kesombongan, kekerasan, kemarahan, kemunafikan, kebencian dan ketidaksadaran atas karunia Allah yang telah dilimpahkan padanya. Keserakahan yang menjadi kebiasaan pasti akan siap membinasakan.

sumber : Google
Kenikmatan-kenikmatan yang tiada tara itu seakan menjadi pelepas dahaga di tengah gersangnya iman, menjadikan kesejukan di bawah teriknya kelalaian. Lupa adalah penyakit tanpa obat ketika telah lalai menikmati indahnya karunia Allah yang tiada tandingan. Seolah tiada lagi campur tangan dan gerak dari sang penciptanya. Seolah kemampuan, kecerdasan, kepiawaian, dan kesuksesan yang dimiliki semata karena kemampuannya sendiri.

Maka tidak sedikit yang berputus asa saat kenikmatan itu dicabut seketika, kenikmatan itu mulai luntur dan sedikit demi sedikit ditarik oleh sang pemilik yang hanya menitipkan kenikmatan-kenikmatan itu. Akhirnya saat kenikmatan itu benar-benar tak lagi dirasakan maka penyakit diri mulai muncul yakni putus asa sebagaimana Allah telah berfirman dalam kitab suci Al-Qur’an, yang artinya: 

 “dan jika Kami berikan rahmat Kami kepada manusia, kemudian (rahmat itu) Kami cabut kembali, pastilah dia menjadi putus asa dan tidak berterimakasih”. (Q.S Hud : 9)

Seakan sudah menjadi fitrah manusia sebagai mahkluk yang sangat sedikit bersyukur dan banyak berkeluh kesah serta tidak sabar akan ujian yang ditetapkan Allah padanya. Akan tetapi, Allah tetap menegaskan bahwa ada orang-orang yang tetap beruntung sebagaimana Allah melanjutkan  firmanya:

“kecuali orang-orang yang sabar, dan mengerjakan kebajikan mereka memperoleh ampun dan pahala yang besar”. (Q.S Hud :11)


Sumber : Google
Dengan demikian Allah tetap melihat mana hamba-bamba Nya yang berjalan di atas fitrahnya yang suci. Sungguh tidak terbatas karunia Allah maka tidak ada alasan sebagai manusia untuk lupa dalam mengucap syukur dan mengimplementasikannya dalam keseharian. Dan yang terpenting adalah sebuah kesabaran yang seharusnya tiada batas atas segala cobaan yang seakan terus mendera, jauhkan sikap putus asa dengan mengobati penyakit lupa dengan cara mengembalikan ingatan pada sang pencipta. Ingat akan kekuasaan-Nya, Kenikmatan-Nya, serta ingatkan diri dengan balasan baik dan buruk dalam dunia yang sementara ini maupun untuk kehidupan akhirat kelak dari perbuatan yang telah diperbuat dalam Keseharian.  



Baca Selengkapnya...

Mengenal Idola dari Media Terpercaya

Posted by Unknown Tuesday, March 3, 2015 0 comments

Setiap insan pasti mempunyai seorang idola yang dikagumi sebagai suri tauladan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai umat muslim sudah pasti nabi Muhammad SAW adalah suri tauladan yang paling sempurna untuk hamba-hamba Allah yang menginginkan jalan kebaikan. Mulai dari keluarga, masyarakat, hingga ketatanegaraan tidak terlepas dari contoh-contoh yang telah diberikan rasulullah pada umatnya. Akan tetapi, sekarang kita tidaklah berada di mana saat beliau masih hidup, sehingga kita tidak dapat melihat langsung contoh darinya. Namun demikian, begitu banyak media yang telah mengabarkan tentang keagungan ahklak mulia dari rasulullah yang telah tercantum dalam Al-Qur’an, Hadits-hadits yang disampaikan oleh sahabat sampai pada sekarang. Seiring dengan perkembangan zaman, semua itu sudah sangat mudah untuk kita dapat dari media elektronik maupun cetak. Semua informasi yang telah kita dapatkan dari guru agama dan orang tua kita semakin diperluas dengan sajian yang semakin simpel dan menarik.

Media merupakan salah satu agen sosial yang sangat berpengaruh bagi perkembangan individu. Fungsinya sebagai sarana transfer informasi agar dapat diserap oleh yang membutuhkan. Media massa telah merasuk kesendi-sendi kehidupan yang seolah telah menjadi kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Seiring dengan perubahan masa yang terus berkembang, semakin pesatnya kemajuan teknologi dan informatika semakin mudah pula pengaksesan informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi rasa keingingintahuan yang besar. Persaingan di bidang teknologi dan informatika terus melejit bak roket yang meluncur ke udara, informasi yang sangat mudah terakses melalui jaringan internet, kini seolah telah menjadi madu dan racun bagi penggunannya.

Sebagai penikmat teknologi dan informatika yang terus berkembang, terkadang terlupakan oleh pengguna untuk memilih informasi yang tepat dan berguna. Sering juga terabaikan sumber-sumber yang valid sebagai referensi. Karena memang tidak sedikit informasi dan sumber abal-abal yang terakses ditelan mentah-mentah oleh penikmat cyber tanpa ada filterisasi dalam mengambil rujukan. Banyak informasi yang tidak proposional dan tidak sesuai kebutuhan terus terakses. Terlebih lagi informasi yang mucul di internet tidak sesuai dengan kaidah-kaidah islamiah. Mulai dari iklan-iklan yang muncul, situs-situs pornografi yang tidak terbendung, dan banyak tulisan-tulisan yang menyesatkan. Tentu hal ini akan menimbulkan dampak sangat buruk bagi pengguna yang tidak pandai memilih informasi yang benar-benar berkualitas sesuai dengan kebutuhan.

Selain internet, Televisi adalah salah satu media yang dekat dan familiar. Hampir seluruh masyarakat menggunakan Televisi sebagai sumber informasi utama dalam kesehariannya, mulai dari kota hingga desa rata-rata rumah telah diisi dengan Televisi. Tayangan yang ditampilkan TV sangat beragam mulai dini hari sampai larut malam semua stasiun TV terus berlomba-lomba memberikan suguhan tayangan hiburan, olahraga, infotainment, sinetron, berita aktual, dan masih banyak lagi program-progam yang ditayangkan untuk menarik perhatian pemirsanya. Akan tetapi, sangat disayangkan tidak sedikit stasiun TV yang tidak lagi peduli dangan manfaat tayangan-tanyangan siarannya. Program yang disiarkanpun hanya sebagai pendongkrak ratting sebuah acara, tanpa memikirkan bahwa mereka telah memberikan tontonan yang sangat tidak patut menjadi tuntunan. Akan tetapi, yang menjadi masalah budaya populer yang sering menjangkiti masyarakat menjadikan TV sebagai pedoman dalam keseharian. Gaya hidup selebritis yang menjadi idola seakan adalah acuan dalam keseharian walau itu tidak sesuai dengan nilai dan norma keislaman.

Pengaruh Televisi seakan menjadi problematika kekinian, dari kanak-kanak, remaja, hingga dewasa terjangkiti virus TV seolah pola kehidupan itu telah disettingdan dibimbing TV. Bahkan yang lebih memilukan lagi kata-kata selebritis itu seolah menjadi fatwa dan pedoman sebagai rujukan yang shahih. Terlebih gaya hidup selebriti yang masuk pada sendi-sendi kehidupan nyata seperti pernikahan, perceraian, mode pakaian dan sebagainya sudah benar-benar menjadi trending topik yang terus hangat diperbincangkan dan terus menjadi acuan untuk kehidupan sehari-hari. Sehingga lupa bahwa ada tauladan yang paling mulia. Orang-orang yang tetap pada pendirian mengikuti sunnah rasulnya dianggap kolot dan tidak sesuai dengan masa kini. Seolah gaya penyanyi rocklah yang paling pantas, gaya hidup penyayi dangdut lah yang harus diikuti, serta mode pakaian bintang iklan yang harus menjadi pakaian keseharian, serta banyak hal lain yang seolah menjadi suatu kebutuhan paling pokok.

Ditengah-tengah problematika umat yang senantiasa terpengaruh oleh media, terus terjadinya dekadensi moral, serta munculnya labil sosial. Ada satu media yang telah memanfaatkan teknologi dan informatika sebagai jalan dakwah untuk terus mengenal idola yang sesungguhnya. Media yang telah megudara dan sering mengisi ruang dengar ini memberikan nuansa yang berbeda dalam penyajian informasi, diatara ketatnya persaingan industri media penyiaran, media ini mampu bersaing dan membuktikan bahwa syiar islamiah itu sangat penting dan bermanfaat. Media ini telah mengenalkan banyak orang tentang sosok suri tauladan yang paling mulia. Walau sudah tidak lagi berada di Zaman kenabian setidaknya syiar-syiar kenabian itu terus mengudara dengan suara tak berupa telah cukup menjadi pengingat dan hujjahuntuk lebih mengenal sosok nabi akhir zaman Muhammad SAW sebagai rasul Allah manusia paling mulia.

Sumber Gambar : google




Baca Selengkapnya...

Selfie, Groufie, bikin Happy

Posted by Unknown Saturday, February 28, 2015 0 comments
foto : koleksi pribadi, diambil pada salah satu tempat wisata. Kuta Malaka
Sebagian orang mengklaim bahwa selfie adalah sesuatu yang memalukan, alay, lebay, norak, dan sebagainya. Tetapi bagi saya semua itu tergantung orangnya juga. Tidak juga bisa disalahkan orang-orang yang underistimate terhadap orang yang suka selfie. Karena kebanyakan foto-foto selfie yang menonjolkan kealayan, kelebayan, kenoraan dan juga kenarsisan. Mungkin dari hal tersebut yang memicu munculnya postingan seorang ustadz kondang memberikan argumen bahwa selfie itu berbahaya bahkan sampai pada keharaman. Wallahu a’lam...

Dalam tulisan singkat ini, saya ingin sedikit beropini mengenai beberapa keuntungan selfie. Ada enam keuntungan selfie yang akan saya utarakan, yakni :

Pertama, dengan selfie kita tidak akan kehilangan satu teman atau repot meminta bantu orang yang sedang asyik lewat untuk mengambil moment kebersamaan kita dengan teman saat jalan-jalan atau rekreasi, tinggal tarik tongsis semua kebagian dalam satu frame.

Kedua,mengurangi kejengkelan dengan teman yang suka minta difoto, pasti kita semua pernah diminta tolong untuk memotret teman terus selesai difoto teman kita itu langsung seleksi hasil jepretan kita dan bilang ini kurang ke kanan, yang ini gelap, yang ini cahayanya enggak pas pasti ada aja komentarnya dari hasil jepretan kita. Kadang teman kita enggak sadar wajah pas-pasan dengan kamera resolusi rendah mau dapet hasil yang maximal.Mimpi kali ya??? Nah kalau ada teman yang seperti itu, kasih aja tongsis suruh foto sendiri wajahnya.

Selanjutnya ketiga, sebagian orang men-judgeorang-orang yang suka selfie adalah tipe orang yang anti sosial. Tapi faktanya orang yang suka selfie adalah orang yang paling ramah, gak percaya??? sama kamera aja dia suka senyum apalagi sama kamu, iya kamu... (logat dodit).

Keempat,beberapa study penelitian yang telah saya baca di media sosial menyatakan bahwa selfi merupakan penyakit mental, orang yang suka berselfie ria adalah orang yang paling tidak percaya diri. Faktanya orang yang suka selfie itu adalah orang yang paling percaya diri dan paling tau apa kekurangan dari dirinya sehingga lebih pandai bersikap saat di depan orang lain.

Kelima,mengurangi kecemasan terhadap teman-teman yang  suka jahil diam-diam ngambil foto kita sewaktu diruang kelas, ataupun orang-orang tak dikenal curi-curi kesempatan untuk ambil foto kita. Pasti paranoid bangetkan dengan orang-orang seperti itu? Sekarang tidak usah kuatir lagi. Karena sudah pada sibuk dengan diri mereka sendiri mencari-cari pose wajahnya sendiri dengan berselfie ria.

Terakhir keenam, kita tidak perlu lagi capek diatur-atur sama teman kita yang mau ambil pose kita dengan viewyang bagus di belakang kita. Maju sikit, ke kiri sikit, ehh... salah-salah mundur lagi. Hanya untuk ngambil satu pose aturnya sampek segitu rumitnya. Maju mundur, maju mundur, cantik, canti, cantik, Syahrini kali ya??? Do’i sih enak artis maju mundur maju mundur cantik. Nah kita maju mundur maju mundur nabrak! Dengan selfie enggak perlu repot dan ngerepoti orang.

Itulah enam manfaat selfie, menurut versi saya! mudah-mudahan bermanfaat. Jika banyak yang men-judge selfie itu penyakit, nyantai aja. Toh semua tergantung niat. Selama masih dalam koridor yang wajar insya Allah tidak akan mencelakan apalagi sampai menimbulkan sikap ria. Segala sesuatunya pasti selalu menimbulkan segi positif dan negatif. Tapi kita harus ingat bahwa tidak ada segi negatif dari keyakinan kita sebagai ummat Islam yang senantiasa mengikuti hukum-hukum Allah dan sunnah rasul-Nya. Wassalam...



Baca Selengkapnya...

Homoseksual Rambah Negeri Syari'at?

Posted by Unknown Friday, February 27, 2015 0 comments
Lambang Homoseksual. Sumber : Google 

Ketika MAKSIAT telah MENGGELIAT di Negeri SYARI’AT dengan segala perilaku penyimpangan melawan arus ADAT ISTIADAT yang telah TERSEMAT bagai ZAT dengan SIFAT. Tak peduli halal haram semua seakan TERLIHAT NIKMAT meski azab terus mengintai dari perbuatan LAKNAT. Sudah sepatutnya kisah di masa lampau menjadi suatu PENGINGAT bahwa azab Allah itu sangatlah DEKAT.

LGBT tidak pantas mendapat TEMPAT sebab segala perbuatan hanyalah menuruti nafsu SESAAT. perbuatan BEJAT harus segera ditindak jika tidak semuanya akan MERAMBAT pada generasi HEBAT yang telah siap berjuang demi Islam Kaffah di Negeri SYARI'AT yang penuh dengan NIKMAT. Jangan sampai hanya karena segelintir UMMAT kita semua mendapat LAKNAT.

semoga ALLAH menjaga diri kita dan keluarga dari api NERAKA.

AMIN!

Homoseksual merupakan kecenderungan seksual seseorang dengan sesama jenisnya. Baik itu laki-laki dengan laki-laki yang disebut Gay maupun wanita dengan wanita yang disebut lesbian. Sejarah telah mencatat betapa hina dan buruknya perilaku homoseksual yang telah tercatat dalam kitab suci Al-Qur’an, Kaum nabi Luth adalah pelopor kehinaan tersebut. Bukan hanya Islam yang menentang keras hubungan sejenis, akan tetapi agama-agama lain seperti Yahudi dan Nasrani menganggap homoseksual sebagai perbuatan yang kotor dan menjijikan.

Sejarah telah mencatan tentang kota-kota yang dihancurkan, kota Sodom atau Gomaroh adalah kota yang dihuni oleh kaum nabi Luth yang banyak melakukan penyimpangan dan seakan pintu hati mereka benar-benar telah dikunci rapat untuk hal kebaikan. Sehingga seruan seorang Rasul Allah tidak lagi dihiraukan. Atas kekejian yang mereka lakukan sebuah malapetaka pun akhirnya menimpa mereka sebagai balasan dari apa yang mereka perbuat. Hujan batu panas dan dibalikannya bumi yang atas menjadi ke bawah dan sebaliknya menjadi bukti kemurkaan Allah serta menjadi tebusan yang sangat pantas untuk perbuatan yang mereka lakukan karena telah mendustakan Allah serta Rasul-Nya.

Islam sangat menentang dan tidak pernah mentoleransi perbuatan homoseksual, tidak satupun riwayat dalam hadits rasulullah yang mendukung perilaku homoseksual. Bahkan ancamanlah yang keluar dari pernyataan rasulullah sebagaimana hadits “barang siapa yang kalian dapati sedang melakukan perbuatan kaum Luth (homoseksual) maka bunuhlah pelaku dan pasangannya” (Hadits riwayat Ahmad :1/300, dalam shahihul jamik; hadits : No. 6565). Jelas bahwa homoseksual adalah perbuatan yang keji sehingga Islam sangat menentang perilaku homoseksual. Allah juga telah berfirman dalam Al-Qur’an “dan ingatlah ketika Luth berkata pada kaumnya. Sesungguhnya kamu benar-benar mengerjakan perbuatan yang amat keji yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun dari umat-umat sebelum kamu apakah sesungguhnya kamu patut mendatangi laki-laki, menyamun dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuan?” (QS Al-Ankabut : 28-29).

Sebegitu hinanya perbuatan homoseksual hingga agama Islam sangat menentang, Islam dijadikan Allah sebagai agama yang damai dan penuh dengan keindahan segala risalah yang terkandung dalam Islam adalah yang memberikan kebaikan. Karean praktek-praktek syari’at yang telah ditetapkan oleh Allah itulah yang terbaik selalu ada hikmah yang terkandung di dalamnya.

Seiring perkembangan dan peradaban dunia barat menjadi sebuah trend baru dalam masyarakat dunia, telah banyak terjadi pergeseran nilai-nilai kebenaran dari yang semestinya. Meluasnya isue HAM (Hak Asasi Manusia) yang digalakkan oleh para pemikir liberalisme menjadi pondasi untuk melegalkan segala sesuatu yang bertentangan dengan hukum-hukum Allah. Dalam praktek sosialnya pemikir feminimisme telah meracuni pemikirin ummat muslim dengan isue-isue gender ataupun persamaan hak antara wanita dan laki-laki. Para pemikir itu terus menyuguhkan pemikiran-pemikiran yang merasional dengan mengahalalkan hubungan sejenis sebagai salah satu hak yang dimiliki oleh setiap manusia dalam kehidupan dunia.

Arus modernisasi yang juga terus berkembang, para pemikir itu telah banyak menawarkan pemahaman-pemahaman yang keliru terhadap aturan-aturan yang telah tersusun rapi dalam tatanan syari’at yang telah ditetapkan oleh Allah dan rasul-Nya. Akan tetapi para pemikir liberalisme terus melancarkan aksinya utuk menyesatkan ummat demi kesenagan dunia yang ingin mereka capai. Dari segala lini mereka menyerang ummat muslim untuk menghancurkan peradaban Islam yang telah disempurnakan oleh nabi akhir zaman yakni Rasululah SAW.

Aceh adalah salah satu wilayah di Indonesia yang menerapkan sistem Syari’at Islam, di tengah-tengah perkembangan zaman yang terus terjadinya dekadensi moral. Rakyat Aceh telah lama dalam mencapai kejayaan dalam memperjuangkan daerah untuk penerapan Syari’at Islam. Dengan harapan hukum-hukum Allah itu dapat membumi di bumi Serambi Mekkah ini secara kaffah (menyeluruh). Dalam perjuangan yang memakan waktu cukup panjang tersebut tidak sia-sia perjuangan yang telah dilakukan oleh para pejuang Aceh dalam mewujudkannya. Sekarang Aceh telah benar-benar menerapkan Syari’at Islam yang telah baku dalam Undang-Undang.
                                                                                                                    
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu Aceh mulai diguncang dengan berbagai kasus yang tidak bersyari’at. Begitu banyak kasus yang sedikit mengerutkan dahi jika mendengarnya. Kasus-kasus itu adalah pelacuran, hamil diluar nikah, bayi terbuang, pasangan mesum, sampai pada perilaku homoseksual yang sangat menyesakan dada sudah mulai merambah Bomoe Seramoe Mekkah ini. Akankah hal tersebut terus dibiarkan begitu saja? Homoseksual bukanlah hal yang dapat dipandang sepele, dampak dari perbuatan tersebut sudah pasti akan merusak segala aspek kehidupan sosial. Masalah-masalah tersebut adalah sebuah tantangan bagi seluruh rakyat Aceh yang telah secara terang-terangan memproklamirkan Syari’at Islam sebagai landasan hukum yang harus diterapkan.

Banyak faktor yang mendorong perkembangan perilaku homoseksual diantaranya adalah peradapan ataupun perubahan sosial yang memberi dampak negatif yakni munculnya perilaku hedonisme yang terus berkembang, manusia sudah banyak yang tidak lagi memikirkan kehidupan jangka panjang. Kenikmatan dunia yang sesaatlah seolah-olah menjadi tujuan utama dan seolah menjadi raja diraja yang harus terus dituruti. Pola-pola pemikiran sekulerpun terus meracuni pikiran generasi saat ini. Sehingga pase di masa ini pantas jika disebut sebagai era labil sosialyang terjadi dalam tantanan kehidupan masyarakat. Masyarakat seperti kehilangan jati diri, masyarakat seakan kehilangan panduan dalam kehidupannya, masayarakat telah sulit membedakan antara yang haqdan yang bathil. Kegoncangan sosial inilah yang menjadi peluang bagi pelaku-pelaku penyimpangan sebagai celah untuk mencari keuntungan demi kepuasan pribadi.

Selain peradaban kehidupan manusia yang terus berevolusi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang tidak terbendung juga menjadi salah satu faktor penyebabnya. Pendidikan yang berorientasi pada persamaan gender dan berbagai disiplin ilmu yang sudah tidak lagi berlandaskan dengan nilai-nilai keislaman terus merasuk pada sendi-sendi pendidikan saat ini. Saluran pendidikan ini cukup berpengaruh sebagaimana transfer nilai itu sangat cepat melesat dalam proses belajar mengajar. Kemudian teknologi yang terus berkembang seakan menjadi momok bagi nilai-nilai keagamaan. Teknologi mempermudah segala aktivitas manusia untuk melakukan hal-hal yang di luar jangkauan sekalipun. Memudahkan siapa saja berinteraksi walau jarak terbentang luas seakan berbaur dalam satu ruang yang cukup sempit. Cepatnya informasi yang terakses memudahkan siapa saja melakukan apapun sesuai keinginannya. Sehingga pelanggaran-pelanggaran semakin mudah terjadi tanpa harus kuatir akan diketahui oleh orang lain bahkan yang ada sangat dekat di samping.

Peradaban atau perubahan sosial dan IPTEK merupakan sebuah faktor teknis dalam perkembangan zaman yang membawa manusia pada arah praktis dalam aktifitas kehiduapannya. Penyimpangan-penyimpangan juga sangat mudah dilakukan dengan teknologi yang begitu canggihnya. Hal paling mendasar sebenarnya yang perlu ditanamkan dalam setiap individu adalah keimanan untuk mencegah dan mengantisipasi penyimpangan tersebut.

Fenomena homoseksual yang sudah mulai merambah Negri Syari’at memang belumlah begitu akut. Akan tetapi harus sangat diwaspadai. Dibutuhkan banyak cara untuk mengantisipasinya, sebelum penyakit itu menyebar luas menjangkiti seluruh masyarakat baik di kota dan di desa. Penting sekali sosialisasi nilai dan norma yang diawali dari keluarga yakni ayah dan ibu secara seimbang dan proposional. Pendidikan dalam keluarga sangat berpengaruh dalam penciptaan peranan seorang dapat diterima ke dalam masyarkat secara luas. Kondisi masyarakat juga harus diperbaiki tidak lagi ada masyarakat yang bersikap apatis terhadap kondisi sosial terutama pada masalah-masalah penyimpangan. Sikap toleransi dan empaty harus benar-benar tumbuh sebagai masyarakat yang bersaja. Selanjutnya pendidikan formal yang menjadi transisi nilai-nilai budaya yang sesuai dengan harapan masyarakat harus tercipta dalam ruang belajar. Agar dalam pengaplikasiannya peserta didik tidak lagi menjadi momok yang menakutkan. Lembaga pendidikan harus mampu menciptakan peserta didik menjadi orang-orang dengan kualitas terbaik bukan malah menjadikannya terbalik. Seluruh agen sosial mulai dari keluarga, lingkungan masyarakat, sekolah serta media massa harus benar-menar besinergi agar menekan angka penyimpangan. Terpenting pada media massa sebagai pusat konsentrasi informasi harus mampu mengemas suatu informasi tontonan yang menjadi sebuah tuntunan bukan hanya sekedar menayangkan program sebagai pendonkrak ratting semata.


Demikian tulisan kali ini, semoga bermanfaat! Mohon kritik dan sarannya untuk terus menjadi yang terbaik dalam setiap karya-karya yang tercipta. 

Baca Selengkapnya...

Curahan Hati

Posted by Unknown Tuesday, February 24, 2015 0 comments


Tulisan ini merupakan curhatan saya sebagai mahasiswa akhir yang terbengkalai dengan masalah akadedemik yang menjadi polemik akhir-akhir ini. Disaat segala sesuatunya telah selesai untuk menjadi sarjana tetapi harus terhambat TOEFL disitu kadang saya merasa sedih. Mungkin inilah ungkapan yang tepat untuk saya. Tapi saya tidak terlalu sedih karena ini mungkin takdir Tuhan untuk saya. Tapi hal ini sebenarnya tidak bisa diterima dengan begitu saja. Karena bukan hanya saya saja yang mengalami kejanggalan ini tapi begitu banyak mahasiswa akhir lainnya menderita kesamaan dengan saya. Whats Wrong???

Pembuat kebijakan itu mungkin tak pernah memimikirkan kebenaran yang diutarakan oleh orang lain. Mereka-meraka itu hanya membuat apa yang menurutnya benar tanpa memikirkan dampak buruk dari suatu kebijakan yang dibuat dengan buru-buru dan terkesan dipaksakan. Gagasan tersebut hanya sebagai kepentingan semata untuk tampak hebat di mata civitas yang lainnya.

Seharusnya mereka itu manusia berpendidikan tinggi mampu berpikir luas. Bukankah jika kita berada pada ketinggian akan melihat banyak pemandangan yang lebih luas??? Di kampus Jantung Hati Rakyat Aceh ini, tidaklah semua dalam kondisi strata yang sama secara sosial, ekonomi dan mentalitas pastinya. Atas dasar ketidak setaraan itulah seharusnya kebijakan-kebijakan yang dibuat harus dapat menyetarakan agar nantinya tidak akan timbul dihati-hati yang lemah ini akan adanya deskriminasi hak dan kewajiban.

Apakah TOEFL itu harus menjadi standart sebuah kelulusan??? Coba bayangkankan kasus yang terjadi beberapa saat lalu tidak sedikit calon-calon agen of change itu telah melakukan kecurangan hanya demi selembar kertas dan sebuah title baru. Ini telah membuktikan betapa lemahnya keimanan para intelektual yang didukung dengan kondisi struktur sosial yang mendukung untuk melakukan penyelewengan tersebut. Sampai saat ini tidakkah para pembuat kebijakan itu berpikir? Masihkanh nilai akademik yang paling utama? Tanpa mementingkan nilai-nilai keagamaan yang kuat? Seharusnya nilai spiritual itu lebih diutamakan.

OK FINE!!! Bahasa Inggris merupakan bahasa yang sangat penting dalam kehidupan. Sesuai perkembangan zaman kita butuh bahasa itu untuk dapat bersaing dalam sebuah kompetisi dunia yang akan memangsa orang-orang lemah dalam penguasaaan informatika, teknologi serta bahasa yang menjadi bahasa dunia. Jika sebuah lembaga menginginkan anggota didalamnya mampu berbuat sesuai kebijakan yang dibuat. Akan timbul sebuah perntanyaan apakah sudah ada langkah-langkah untuk mewujudkannya? Atau memang dibuat untuk mewujudkannya tetapi secara mendadak yang itu bisa saja tidak fair. Mengapa baru sekarang? Mengapa disaat mahasiswa itu telah disibukan dengan hal yang sangat rumit dengan urusan kampus? Kenapa tidak dari dulu disusun program perkuliahan bahasa inggris dengan materi TOEFL.

Semua mahasiswa sudah pasti berkonsentrasi dengan bidangnya masing-masing sesuai dengan jurusan yang diambilnya. Matakuliah bahasa inggris yang hanya 2 SKS  apakah itu cukup untuk mengukur kekuatan score TOEFL? Sama sekali tidak!!! Karena materi yang diajarkan juga tidak mengarah pada TOEFL. Pengalaman saya selama mengikuti perkuliahan 1 semester bersama dosen pengajar itu hanya mengajarkan perkenalan diri, selebihnya ia berpromosi ria dengan bisnis MLM (Multi Level Marketing) yang sedang ia rintis. Masih sangat teringat di benak saya kuliah semester-semester awal dulu.

Apakah kesalahan ada pada saya jika tidak bisa mencapai nilai TOEFL? Okelah... jika ada yang berkicau “kan bisa les, kan banyak cara untuk belajar!”. Fine-fine saja bagi saja mereka bilang begitu jika tidak merasakan apa yang orang lain rasakan. Atau ada yang bilang “makanya kuliah 4 tahun itu jangan ditunda-tunda selesainya!”. Wow luar biasa sekali kata-kata ini jika saya dengar. Memang mereka benar-benar tidak punya pikiran yang matang saat berbicara. Lama menyelesaikan kuliah bukan berarti kita yang menunda begitu banyak faktor bahkan dosen juga menjadi salah satu faktor penghambatnya. Selain itu sebagaimana yang telah saya sebut di atas bahwa ada mahasiswa-mahasiswa yang super dalam menjalani perkuliahan. Ada yang bekerja untuk membiayai kehidupannya membantu perekonomian orang tuanya. Ada juga yang rajin di organisasi demi kebanggaan kampus juga bukan??? “MIKIR!!! (Cak Lontong)”

Beasiswa yang katanya untuk mahasiswa kurang mampupun tidak tepat sasaran. Banyak  anak yang orang tuanya PNS menjadi miskin demi beasiswa. Sementara saya yang anak seorang janda petani serabutan tidak pernah mendapat yang seharusnya menjadi hak saya. Tapi saya tidak pernah bersedih hati dengan hal itu, dan sayapun tidak pernah mengharapkan itu. Karena rezeki dari Allah itu sangat luas. Telah terbukti walau orang tua saya hanya petani 10 semester ini saya bisa membayar SPP dan biaya hidup saya di Banda ini tanpa harus mengemis. Membuktikan bahwa rezeki dari Allah itu bukanlah ukuran Matematika. Tapi apakah hanya karena TOEFL ini harus menghambat saya menyelesaikan Study Sarjana Strata Satu saya??? Tidak juga saya tetap berusaha. Semua karena Allah, memang sulit tapi harus dijalani karena kalau mudah semua juga bisa. Saya berharap jangan lagi ada kesulitan, hanya untuk mendapat selembar kertas dan title baru itu.

Yang menjadikan saya tidak bisa terima dengan kebijakan itu kenapa yang satu angkatan, yang sama-sama nilai rupiahnya harus dikeluarkan untuk bayar SPP. Mereka boleh adanya rekom dan toleransi kenapa yang sekarang tidak? Kebijakan itu seharusnya jangan labil dan tiba-tiba. Seharusnya kebijakan seperti itu diterapkan untuk generasi selanjutnya. Agar mereka mempunyai persiapan yang matang. Jangan suatu kebijakan itu menjadi penghambat dan menyulitkan mahasiswa yang sudah diujung tanduk ini. Why??? Why??? And Why??? Selalu mengorbankan orang lain demi kebijakan-kebijakan. Kampus adalah sebuah miniatur kenegaraan, kita bukan hanya butuh orang pintar tetapi kita juga butuh orang pitar yang benar. Kita bukan hanya butuh orang jujur tetapi kita butuh orang jujur yang benar. Segala kebenaran sudah ada ketetapannya bukan kebenaran menurut nafsu masing-masing pribadi. Akan tetapi kebenaran itu harus bersumber dari kebenaran yang hakiki yakni Al-qur’an dan Hadits. Pantaskah menyulitkan urusan orang lain demi kepentingan sendiri. Ingat pengadilan Allah lebih tepat dan pasti.


Sekian dan Terimakasih bagi yang telah brsedia membaca, ini hanya sebuah ungkapan hati pribadi yang lemah ini. Tidak bermaksud untuk menjelekan yang lain atau ingin dipandang lemah. Semoga saja dari tulisan ini tidak menjadi fitnah. Wassalam...

Baca Selengkapnya...