KEISTIMEWAAN LAILATUL AL-QADR

KEISTIMEWAAN LAILATUL AL-QADR

Posted by Unknown Sunday, July 28, 2013 0 comments

KEISTIMEWAAN LAILATUL AL-QADR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah penguasa alam pencipta Langit dan Bumi beserta seluruh isi alam Jagad Raya, Dia-lah yang mengatur Planet-Planet yang terus beredar pada Porosnya tanpa bantuan siapapun tak ada satupun yang menyalahi jalannya atas kebesaran-Nya. Ia-lah yang mengatur segalanya sedemikian rupa, Ia membagi keturunan Adam menjadi Hamba Sahaya dan Orang Merdeka, mengatur kondisi hamba-Nya menjadi Kaya dan Miskin, serta membagi tanah menjadi Tandus dan Subur.
Layaklah kita sebagai hamba terus memuji-Nya tanpa henti sebagai tabungan di sisi-Nya. Dan juga tidak terlupakan untuk kita senantiasa bershalawat kepada Nabi yang terpilih, Nabi yang paling utama di Dunia dan Akhirat yakni Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita sebagai umatnya dari alam Jahiliyah kepada alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan yang telah kita rasakan sekarang ini.
Serta tidak lupa penghormatan kita kepada para sahabat Beliau yang telah melanjutkan Syiar Islam hingga sampai pada kita hamba-hamba Allah. Terkhusus kepada Umar yang telah meruntuhkan Supremasi raja Kisra, kepada Abu Bakar yang telah membelanjakan seluruh hartanya di jalan Allah SWT, Utsman yang penyabar dan terbunuh tanpa dosa, serta Ali yang tinggi kedudukannya dengan Ilmu dan Iman.
Dalam kesempatan yang sangat berharga ini saya ingin menuliskan beberapa hadits Rasulullah yang menggambarkan tentang keutamaan “QIYAM LAILATIL AL-QADR DAN PENJELASAN TENTANG MALAM YANG PALING MENJANJIKAN” dalam bulan Ramadhan yang mulia ini. Serta yang pastinya sedikit problematika yang terjadi dalam masyarakat taupun masalah-masalah sosial akan coba saya bahas dalam tulisan ini.

Kondisi Sosial Masyarakat Dalam Menjalankan Ibadah

Jika kita lihat apa yang terjadi dalam masyarakat kita, maka terlihat jelas apa yang namanya “Budaya POP” atau “Budaya POPULER” atau yang dapat dipahami, budaya popular itu adalah sebuah kondisi di mana individu atau masyarakat tertentu melakukan sesuatu menurut apa yang yang sedang Nge-trend pada saat ini. Coba kita perhatikan sekarang banyak Muda-Mudi yang sangat gemar mengikuti gaya K-POP karena memang itu yang sedang Boomingsekarang. Serta banyak model-model budaya pop yang menyalahi atuaran terus meracuni generasi muda.
Hal di atas tersebut, sudahlah tentu menjadi Dekadensi Moral (penurunan moral) terhadap generasi muda yang telah tersugesti untuk mengikuti budaya-budaya Asing, apalagi ini melanda Muda-Mudi muslim yang sampai mengikuti gaya Barat dan model-model Kafir lainnya yang sudah tentu itu sangat bertentangan dengan syari’at Islam. Namun hal tersebut sangat sulit untuk dibendung karena merebaknya Globalisasi, di mana jarak-jarak ruang menjadi sempit tidak ada lagi space antara yang Haq dan yang Bathil. Sekarang sebagian orang banyak yang berpandangan 3H yakni Halal, Haram, Hantam. Sehingga Modernisasi menjadi alasan mengapa banyak dari kita terbawa arus Negatif.
  
Budaya POP dalam Menjalankan Ibadah

Tak ingin teralu jauh mengomentari problematika tersebut. Karena budaya POP ini sebenarnya juga meracuni pemikiran sebagian masyarakat dalam beribadah. Ya, kebanyakan dari individu atau masyarakat tertentu melakukan amalan sesuai dengan apa yang telah terbiasa dilakukan oleh orang-orang terdahulunya. Tanpa ada tinjauan dari al-qur’an dan sunnah Rasulullah SAW. Padahal telah kita ketahui bersama bahwa syarat ibadah agar sampai pada sisi Allah yakni yang paling utama adalah iklas lillahi ta’ala dan yang kedua sesuai dengan tuntunan Rasulullah. Namun dalam prakteknya kita melihat banyak orang-orang atau bahkan kita sendiri beribah tidak dari hati, hanya ikut-ikut saja atau karena maksud-maksud tertentu. Saya ambil contoh orang yang beribadah karena maksud tertentu. “seorang pemuda yang rajin shalat berjama’ah di masjid. Tetapi, niatnya hanya untu menarik perhatian calon mertuanya saja. Tentulah amalannya tidak akan sampai pada sisi Allah SWT melaikan Ia hanya sebatas mendapatkan perhatian dari calon mertuanya saja”. sebenarnya bukanlah seperti itu melakukan amalan ibadah pada Allah. Dan masih banyak contoh-contoh kasus lainnya yang lebih kurang sama, beribadah tanpa keiklasan.
Selanjutnya, juga banyak kita melihat amalan-amalan dalam masyarakat yang tidak sesuai dengan tuntunan sunnah Rasulullah. Ini yang lebih miris, antara mitos dan kebudayaan dikaitkan dengan Agama. Hal seperti ni sangat sulit untuk ditepis dari masyarakat. Banyak sekali unsur-unsur perayaan keagamaan yang tidak pernah diajarkan apalagi dianjurkan oleh Nabi menjadi suatu amalan wajib yang harus diperingati dalam waktu-waktu tertentu. Namun dalam tuliasn ini saya tidak langsung menyebutkan amalan-amalan tersebut. Karena takut akan mengundang kontra dari golongan-golongan tertentu. Namun, itu hanya sebagai gambaran umum saja bahwa itulah yang terjadi dalam masyarakat dan kitapun ikut larut di dalamnya karena memang sangat susah untuk ditepis.
Jika kita kaji, sangat banyak amalan-amalan dalam masyarakat yang tidak sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Seperti Dzikir-Dzikir, Puasa, Perayaan-Perayaan, bahkan dalam tata cara Shalat sekalipun. Namun, terlepas dari itu semua marilah kita memohon kepada Allah untuk senantiasa dijaga-Nya dari hal-hal Kemudharatan apalagi sampai menjurus kepada urusan Bi’ah dalam beribadah. Karena sebagai hamba-Nya yang lemah di sisi Allah, tidak ada lain yang dapat kita lakukan selain terus berdo’a untuk memohon petunjuknya. Dan yang terpenting jangan pernah berhenti untuk terus mendalami Agama-Nya agar mencapai Islam yang kaffah.

Keistimewaan Malam Lailatul Qadr

Itulah sekelumit maslah Agama yang menjadi perhatian dalam kehidup sosial. Kita tinggalkan sekelumit masalah tersebut. Sekarang, saatnya kita membahas tema pokok yang memang ingin saya sampaikan yakni tentang keutamaan malam Lailatul Qadr. Tidak terasa bulan Ramadhan yang mulia ini sudah melewati pertengahan bulan. Kita sudah sangat dekat dengan malam Lailatul Qadr atau yang sering disebut malam Seribu Bulan. Di mana di  malam-malam ini orang-orang beriman yang ingin mendapatkan pahala dari Allah yang melimpah memaksimalkan ibadahnya di malam-malam sepuluh terakhir bulan Ramadhan. Hal ini dikarenakan adanya Hadits dari Rasulullah SAW yang isinya (Dari Aisyah r.a Dia berkata :Rasulullah SAW selalu beri’tikaf pada sepeluh hari terakhir Ramadhan dan Beliau bersabda “carilah lailatul Qadr itu pada sepuluh hari terakhir dari Ramadhan”. HR Bukhari-Muslim). Tentulah hal tersebut jangan kita sia-siakan untuk memaksimalkan ibadah di sepeuluh terakhir bulan ramdhan ini untuk mendaptkan pahala yang berlimpah serta ampunan dari Allah SWT sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah dalam sebuah riwayat yang isinya kurang lebih (Dari Abu Hurairah r.a dari Nabi SAW beliau bersabda “barang siapa shalat pada malam kemuliaan (lailah Al-Qadr) karena iman dan mengharapkan pahala (iklas) maka diampuni untuknya apa yang telah lalu dari dosanya”. HR Bukhari-Muslim). Maka dari itu ayolah kaum Muda-Mudi kita tingkatkan amalan kita di bulan suci nan penuh berkah ini karena kita tidak tahu apakah Ramadhan selanjutnya kita masih dapat bernafas atau tidak. Maka pergunakanlah kesempatan ini sebenar-benarnya, umur dan badan yang sehat masih kita rasakan. Kita juga terus menghirup udara secara cuma-cuma tanpa harus membayar Voucherisi ulang seperti kita menggunakan hanphone celuler.
          Dalam beberapa riwayat lain Rasulullah meyarankan mencari malam Lailatul Qadr ini pada tujuh hari terakhir Bulan Ramadhan sebagaimana hadits yang isinya (dari Ibn Umar ra bahwa beberapa orang dari sahabat Nabi SAW dilihatkan Lailatul Qadr melalui mimpi (yaitu) pada tujuh hari terakhir, maka Rasulullah SAW bersabda “Saya lihat mimpi-mimpi kalian telah sepakat pada tujuh hari terakhir, maka barang siapa mencarinya maka hendaklah mencarinya pada tujuh hari terakhir”. HR Bukhari-Muslim). Kemudian dalam Riwayat lain (dari Aisyah ra bahwasannya Rasulullah SAW bersabda “carilah Lailatul Qadr itu pada hari ganjil dari sepuluh hari yang terakhir dari bulan Ramadhan”. HR Bukhari).
          Jika Rasulullah telah menganjurkan demikian masihkah kita mengabaikannya? Bukankah kita berharap untuk dapat bersama Beliau kelak di surga Allah? Lantas masihkah kita bermalas-malasan atau malah tidak peduli dengan anjuran Rasulullah. Marilah kita hidupkan malam-malam terakhir Ramadhan untuk beribadah dengan iklas pada Allah SWT. Mulai sekarang persiapkan diri kita untuk menjadi insan yang tangguh menegakkan Agama Allah dengan sungguh-sungguh niat iklas lillahi ta’ala marilah sejenak kita tinggalkan kasur kita di malam Ramadhan yang mulia ini untuk bermunajat pada-Nya dan mencari Ridho-Nya. Serta kita buang jauh-jauh penyakit kecintaan yang begitu besar terhadap Dunia. Karena sesungguhnya Dunia itu diibaratkan wanita tua renta yang bersolek dan memakai segala jenis perhiasan yang mewah., itulah Dunia. Maka dari sekarang bersungguh-sungguhlah untuk meninggalkan hal yang banyak membuat Kemudharatan. Dalam Hadist Rasulullah menjelaskan yang isinya (dari Aisyah r.a Dia berkata “Rasulullah SAW itu bersungguh-sungguh pada bulan Ramadhan tidak seperti kesungguhan Beliau di luar Ramadhan, dan pada sepeluh hari terakhir Ramadhan tidak seperti kesungguhan Beliau pada hari Lainnya”. HR Muslim).
          Demikianlah yang dapat saya tuliskan mengenai keutamaan malam Lailatul Qadr yang mana keutamaan malam itu di jelaskan Allah dalam (QS Al-Qadr : 1-5). Semoga bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya dan saya selalu terbuka untuk menerima kritik dan saran yang membangun agar kedepannya tulisan saya dapat lebih baik dan berkualitas. Apalagi dalam tulisan ini terdapat hadist saya sangat mohon kepada pembaca yang faham tentang hadist  teguran kepada saya apabila Dari hadist-hadist yang saya tulis adalah hadist yang tidak shahih karena saya juga masih belajar. 
          Sebelum mengakhiri tulisan ini ada beberapa pesan yang ingin saya sampaikan sebagai simpulan dari apa yang telah saya tulisakan di atas :
1.    Yang pertama, saya berharap kita semua tetap dapat menjalankan ibadah yang diperintahkan oleh Allah SWT dengan iklas dan mengikuti sunnah Rasulullah.
2.    Yang ke-Dua, semoga kita adalah orang-orang yang mendapatkan kebaikan malam Lailatul Qadr dan ibadah puasa kita tidak sia-sia yang hanya menahan lapar dan dahaga saja di siang hari. Tetapi, kita semua berharap dengan ibadah puasa ini kita benar-benar mendapatkan 2 kebahagiaan yang dijanjikan Allah. Yakni, bukan hanya sekedar kebahagiaan saat berbuka tetapi semoga kita juga merasakan kebahagiaan saat bertemu dengan Allah SWT kelak.
3.    Yang ke-Tiga, semoga kita termasuk salah satu dari tujuh golongan yang akan mendapatkan pertolongan Allah SWT. Dimana tak ada satupun yang dapat menolong kita selain Allah.
ü Pemimpin yang adil
ü Pemuda yang hidupnya selalu beribadah pada Allah SWt
ü Seorang yang hatinya senantiasa terikat dengan Masjid
ü Orang yang mencintai, bertemu, berpisah semua karena Allah
ü Pria yang menahan nafsunya dari godaan wanita, harta dan tahta
ü Orang yang bersedekah dengan diam-diam
ü Orang yang selalu berdo’a dan menitikan air mata dalam kesunyian malam.
4.   Yang ke-Empat, yang terakhir marilah kita senantiasa bersyukur hanya pada Allah SWT. Karena hanya dengan bersyukur Allah akan menambah nikmat yang telah diberian-Nya. Dengan bersyukur pulalah kesusahan jadi ringan, dan kebahagian akan lebih terasa nikmat.

Wassalam…




TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: KEISTIMEWAAN LAILATUL AL-QADR
Diposkan oleh Unknown
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://suhermannote.blogspot.com/2013/07/keistimewaan-lailatul-al-qadr.html. Terima kasih sudah mengunjungi dan membaca artikel ini.

0 comments:

Post a Comment